Aku sulit jelaskan ke kamu, bagaimana aku bisa lepaskan hati dan diriku darimu.aku tak tahu semua ini berawal dari salahku atau salahmu. Aku gak berkehendak terjadi seperti ini. Aku tak pernah menyangka aku akan jatuh cinta kepadamu, aku pun juga tak pernah menyangka kau akan jatuh cinta kepadaku. Namun setiap waktu dalam hatiku selalu tak percaya kau sayang dan cinta kepadaku, tapi rasanya itu tidak mungkin karna setahuku tak terhitung cewek yang mengejar-ngejarmu. Bahkan teman dekatku dulu sangat mencintai kamu ,aku juga merasa bersalah kepadanya karena aku yang dapatkan dirimu. Tapi tetap saja aku menerima cintamu walau aku tahu dia sangat dambakan dirimu.
Aku ingin ceritakan awal yang indah itu,
Semua berawal dari ulang tahun temanku, aku memang sudah sering melihatmu ,aku hanya tahu namamu, rumahmu dan keluargamu, dan dari dulu pun aku sangat menyukaimu, namun aku tidak pernah bermimpi tuk dapatkan dirimu dan cintamu. Dulu aku seperti punuk merindukan rembulan, dulu aku seperti seekor itik yang ingin bersanding dengan angsa. Sejak malam ulang tahun itu, tanpa aku sangka kamu berusaha mendekatiku, mencari perhatianku, mencoba memotretku dengan kameramu, namun aku tak menyangka hubungan itu berlanjut. Kamu minta nomor telfnku tapi aku menyuruhmu tuk minta ke temenku , aku fikir kamu tu cuma bercanda saja, eh ternyata, beneran kamu langsung sms aku. Setelah aku smsan sama kamu dan banyak benget yang kita berdua bicarakan. Aku mencoba tuk sembunyikan perasaanku tapi akhirnya ada jawaban juga, kamu memintaku tuk menjadi kekasihmu, ya jelas saja aku menerima cintamu, karna kamu termasuk pria yang aku cari-cari. Kita jalani hubungan kita dengan penuh cinta, tanpa berfikir panjang tentang pendapat orang tuaku , aku akui memang kedua orang tuaku sangat selektif terhadap pria2 yang harus dekat denganku. Padahal aku itu masih muda dan masih ingin mencoba semuanya, tapi apa boleh buat mereka adalah orang tuaku, orang yang sangat penting dalam hidupku. Tentu saja mereka tak menyetujui hubunganku denganmu, karna mungkin mereka berfikir lebih jauh sampai ke jenjang pernikahan segala, padahal berpacaran denganmu saat itu hanya ingin menambah pengalamanku tentang cowok, sama sekali gak berfikir sejauh itu (tentang masa depan setelah menikah).
Aku pergi jauh meninggalkanmu, dan mulai saat itu aku berfikir mungkin ini jalan yang akan mengantarkan aku tuk menuju jalan melupakanmu. Namun kenyataan berbeda lagi , kamu masih rajin sms dan telfon aku, aku ga enak kalo aku gak balas sms2mu, sampai akhirnya aku terlalu lelah memikirkan mana yang harus aku pilih, antara dirimu atau orangtuaku.
Berulang kali aku katakan sekarang tak ada yang istimewa diantara kita lagi, namun tiada henti kau coba. Yakinkan kelak kita lebih dari teman , maaf ku saat ini hanya ingin menganggap dirimu Cuma teman saja. Lagian kamu sekarang juga sudah punya kekasih yang bernama LIA , aku denger2 kamu juga udah mau nikah, tapi setiap aku Tanya pernikahan itu kamu tak mengakuinya, tapi kamu menikah atau tidak gak berpengaruh apa2 padaku karena aku ingin menuruti kata2 orangtuaku tuk jauhimu. Aku minta kepadamu tuk doakan aku mendapatkan seperti kamu, penuh kasih sayang seperti kamu.
Aku juga ingin doakan semoga kamu mendapatkan istri yang sangat kamu sayangi dan tentu juga sangat sayang kepadamu.
Kau boleh saja benci padaku,, tapi dengarkanla "kamu kan selalu di hati"
----------- first MOMENT ----------
memang tiada akhirnya jika kecocokan itu datang mendera hati kita berdua
saat bersama ,
aku merasa menyatu dengan dirimu,
memandang tenangnya tatapanmu membuat hatiku melayang tenang,
tadi malam adalah malam pertama kita hanya berdua,
berada di dekatmu aku merasa tenang dan bahagia,
namun sepertinya ada sedikit masalah di hatiku,
aku takut dengan diriku ini yang selalu ingin sekejap saja seperti kisa-kisah yang lalu,
namun perasaanku saat ini hanya untukmu,
meskipun tanpa kau tau bahwa ada yang menginginkan diriku selain kamu.
Ku kan setia menjagamu di kotak cerita ini
Langganan:
Postingan (Atom)